PERSINAS ASAD

Pesilat Muda ASAD Panen Medali Dalam O2SN 2024 Tingkat Nasional

Jakarta (23/08) Pesilat muda dari PERSINAS ASAD berhasil mencetak prestasi di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024 Tingkat Nasional untuk jenjang SD dan SMP. Kejuaraan yang digelar pada 19-23 Agustus 2024 di Jakarta ini menyaksikan pesilat PERSINAS ASAD mengantongi total 10 medali, terdiri dari 3 medali emas, 2 medali perak, dan 5 medali perunggu.

Pada O2SN 2024 Tingkat Nasional, kompetisi mempertandingkan dua kategori utama, yakni Seni Tunggal dan Solo Kreatif. Pesilat PERSINAS ASAD yang bertanding dalam kejuaraan ini berasal dari empat provinsi: Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Dalam kategori Seni Tunggal, pesilat PERSINAS ASAD berhasil mengumpulkan empat medali. Prestasi ini meliputi 1 medali emas yang diraih oleh pesilat jenjang SD putri dari Provinsi Jawa Tengah, 1 medali perak untuk jenjang SMP putra dari Provinsi Jawa Timur, serta 2 medali perunggu untuk jenjang SMP putra dari Provinsi Jawa Tengah dan jenjang SD putra dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Sementara itu, pada kategori Solo Kreatif, pesilat PERSINAS ASAD juga menorehkan prestasi dengan meraih 4 medali. Perolehan ini terdiri dari 1 medali perak untuk jenjang SD putri dari Provinsi Jawa Tengah, serta 3 medali perunggu yang masing-masing diperoleh oleh pesilat jenjang SD putri dari Provinsi Papua, jenjang SD putra, dan jenjang SMP putra.

Ketua Departemen Pembinaan Prestasi PB PERSINAS ASAD, H. Sutiyono, memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi yang telah diraih para pesilat muda PERSINAS ASAD. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil pembinaan yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi. “Ini merupakan jenjang dasar (SD dan SMP), sehingga jika pembinaan prestasi berjalan lancar, insyaAllah jenjang berikutnya (SMA/SMK) akan berkembang pesat,” ujarnya pada Kamis (22/8/2024).

Selain itu, H. Sutiyono juga mengingatkan para pesilat untuk tetap menjunjung tinggi ilmu agama dalam setiap langkah mereka. Ia menekankan bahwa hal ini juga perlu didukung oleh para pelatih. “Para pelatih hendaknya berkoordinasi dan membagi waktu dengan para mubaligh-mubalighot, sehingga ngajinya tidak klenderan,” pesannya.

Tinggalkan Balasan