PBPERSINAS ASADWarta

Silaturahmi PERSINAS ASAD dan Perpi Harimurti, Upaya Membangun Masa Depan Pencak Silat Indonesia

Yogyakarta, 21 September 2024 – Dalam semangat mempererat silaturahmi dan memajukan seni bela diri tradisional Indonesia, Pengurus Besar PERSINAS ASAD mengadakan pertemuan dengan Perguruan Pencak Silat Indonesia (Perpi) Harimurti di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari dunia pencak silat, termasuk Ketua Umum Perpi Harimurti, Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd., M.Kes., AIFO, yang juga menjabat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UNY.

Dalam sambutannya, Prof. Siswantoyo menyampaikan pandangan tentang masa depan pencak silat. “Walaupun saat ini kita mungkin hanya setetes air di tengah lautan, harapan kita adalah menciptakan gelombang besar untuk kemajuan pencak silat di Indonesia,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan ilmiah dalam mengembangkan pencak silat, seperti yang terjadi pada Taekwondo di Korea dan Karate di Jepang. “Pencak silat ke depan harus menjadi disiplin ilmu yang dipelajari dengan pendekatan multidisiplin,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PB PERSINAS ASAD, H. Sukur, turut menyampaikan harapannya agar pembinaan pesilat di Indonesia terus berkelanjutan, sehingga para pesilat tidak hanya tangguh di gelanggang tetapi juga memiliki kemandirian ekonomi.
“Pesilat sering kali diidentikkan dengan ‘pejuang sandal jepit’. Namun, ke depan, kita ingin pesilat mandiri secara ekonomi,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Ketua PB PERSINAS ASAD, Prof. Dedid Cahya Hapyanto, menambahkan bahwa kemandirian ekonomi dan karakter budi pekerti karakter luhur juga merupakan fondasi yang harus dimiliki oleh setiap pesilat.

“Pesilat harus amanah, jujur, dan mampu bekerja sama. Ini adalah nilai-nilai yang harus kita junjung tinggi,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris PB PERSINAS ASAD, H. Kayat Sukayat, menggarisbawahi pentingnya aksi nyata dalam melestarikan pencak silat. Ia berharap pencak silat dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah sebagai muatan lokal, meskipun mengakui bahwa tantangan untuk mewujudkannya tidaklah mudah.

“Kami tidak ingin pelestarian pencak silat hanya menjadi slogan, tapi sebuah tindakan nyata, dengan mendorong pencak silat dapat masuk ekstarkulikuler disetiap jenjang pendidikan sekolah” pungkasnya.

Turut Hadir dalam silaturrohim tersebut Wakil Sekretaris PB ASAD Weda Hendragiri, Komisi Disiplin PB ASAD RT. Suryadi, Ketua Pengrov DIY Kapten TNI (Purn) H. Sardjiman, Sekretaris Pengprov Drs. H. Suharno, Pembina Pengprov H. Eka Budiana, S.Pd.

Acara silaturahmi ini tidak hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga sebagai momentum penting dalam menyatukan visi untuk masa depan pencak silat di Indonesia.