Road to Olympic, PB IPSI Mengadakan Sertifikasi Pelatih Nasional
asad.or.id, Jakarta (28/02) – Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) adakan sertifikasi pelatih nasional Pencak Silat, kegiatan ini sebagai tolak ukur untuk menilai para pelatih dan sebagai bukti resmi menjadi pelatih nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua harian PB IPSI Benny G. Sumarsono saat membuka acara Sertifikasi Pelatih Nasional Tingkat Muda (III) pada selasa 28 Februari 2023 malam.
“Insya Allah nanti kita kedepan ini menjadi tolak ukur kita untuk menilai pelatih-pelatih kita kedepannya, sertifikasi ini perlu untuk menghargai pelatih dan pelatih tahu bahwa mereka saat ini sudah resmi menjadi pelatih nasional bersertifikat PB IPSI,” ujarnya.
Lebih lanjut ia berpesan agar pelatih terus menggali dan memberikan pelatihan yang baik kepada pesilat sehingga dapat menghasilkan pesilat yang berprestasi.
Menanggapi hal tersebut Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Dr. Azis Arianto, M.Pd mengapresiasi sertifikasi yang diadakan oleh PB IPSI, dan mendorong cabang olahraga lainnya untuk melakukan hal yang sama.
“Kami berharap semua cabang olahraga melakukan sertifikasi pelatih, mencontoh Pencak Silat, terlebih menuju pesta olahraga nasional PON,” ungkapnya. Pencak Silat akan memberlakukan peraturan bahwa hanya pelatih bersertifikat yang boleh mendampingi atlet yang berlaga di arena.
Ia berharap besar kepada Pencak Silat dalam perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja mendatang dapat meraih medali sesuai dengan target yang diberikan Pemerintah, dan kedepan Pencak Silat dapat masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiade.
Sementara itu Wakil Ketua Umum yang membidangi pelatih dan wasit-juri PB IPSI H.M. Shiddiq menjelaskan sertifikasi pelatih nasional ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelatih pencak silat dan mensosialisasikan peraturan pertandingan 2022.
“Pada kesempatan ini PB IPSI memberikan sosialisasi peraturan pertandingan baru kepeda pelatih, karena mereka ujung tombak yang melaksanakan peraturan tersebut,” ujarnya.
Dalam paparannya di acara pembukaan sertifikasi, Sekretaris Jenderal PB IPSI Dr. Ir. Teddy Suratmadji M.Sc. menjelaskan bahwa perubahan peraturan pertandingan itu dibuat karena jika ingin dipertandingkan di Olimpiade, maka pertandingan harus menarik.
“Di peraturan pertandingan yang lama, terlalu banyak peraturan yang membuat wasit kerap memberhentikan pertandingan. Dan hal itu jadi masalah besar ketika Pencak Silat di broadcast ke media elektronik secara live, karena penonton menjadi bosan, dan airtime terbuang percuma”, paparnya.
Sertifikasi pelatih ini berlangsung di Padepoka Pencak Silat Indonesia, Taman Mini Jakarta yang diikuti oleh lebih dari 100 pelatih daerah utusan IPSI provinsi seluruh Indonesia.