PB PERSINAS ASAD Gelar Festival Seni Pencak Silat Tradisi Secara Virtual
Jakarta (18/10) – Dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, PB PERSINAS ASAD menggelar Festival Seni Pencak Silat Tradisi. Acara ini merupakan bagian dari kecintaan terhadap budaya lokal dan salah satu wujud nyata dukungan terhadap keberagaman seni pencak silat yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Festival ini resmi dibuka oleh Sekretaris Umum PB PERSINAS ASAD, Kayat Sukayat, mewakili Ketua Umum di Studio Utama, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (18/10).
Kayat menyampaikan bahwa pencak silat sebagai seni tradisi mencakup gerakan, iringan musik, hingga busana dan aksesoris yang berbeda di setiap daerah. “Keberagaman ini adalah kekayaan luar biasa yang harus kita lestarikan. Festival ini menjadi salah satu upaya nyata dalam menjaga keanekaragaman budaya tersebut,” ungkapnya saat membuka acara.
Festival ini diselenggarakan secara virtual dengan melibatkan berbagai pengurus provinsi yang turut mendukung kelancaran pelaksanaannya. “Terima kasih kepada seluruh pengurus provinsi yang berpartisipasi. Semoga pelaksanaan festival ini berjalan lancar,” ujarnya.
Meski prestasi diutamakan, Kayat menekankan bahwa tujuan utama festival ini adalah untuk mendorong partisipasi aktif dalam pelestarian budaya bangsa. “Partisipasi adalah wujud andil kita dalam melestarikan budaya, bukan semata-mata mengejar prestasi,” tambahnya.
Dalam arahannya, Sekretaris Umum PB PERSINAS ASAD juga berpesan kepada tim juri untuk menjalankan tugas dengan baik, menjaga karakter luhur pencak silat yang diusung oleh organisasi, termasuk 29 karakter dan 9 syarat yang harus dimiliki oleh pesilat PERSINAS ASAD.
Festival Seni Pencak Silat Tradisi ini diikuti oleh peserta dari 10 provinsi, dengan kategori perorangan dan kelompok untuk usia pra-remaja dan remaja. Jawa Barat berhasil meraih gelar juara terbaik pertama, disusul DKI Jakarta di posisi kedua, dan Jawa Tengah di peringkat ketiga.