Forsilat Bali Shanti Gelar Aksi Sosial Bersih-Bersih Pantai Petitenget
Badung (17/11) – Forum Silaturahmi Perguruan Pencak Silat (Forsilat) Bali Shanti menggelar aksi sosial bersih-bersih Pantai Petitenget, Minggu (17/11/2024). Kegiatan ini diikuti oleh tujuh perguruan pencak silat di Bali yang tergabung dalam Forsilat Bali Shanti salah satunya dari PERSINAS ASAD. Selain membersihkan pantai, acara ini juga diisi dengan latihan bersama dan pertunjukan pencak silat untuk mempererat silaturahmi antar perguruan.
Ketua Umum IPSI Bali, I Ketut Suiasa, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah positif dari para perguruan pencak silat. Ia mendorong agar kegiatan serupa terus dilakukan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Perguruan pencak silat tidak hanya berkumpul untuk latihan, tetapi juga bisa melakukan aksi sosial seperti ini. Dengan kegiatan bersih-bersih pantai atau aksi sosial lainnya, kita bisa memupuk persaudaraan antar perguruan sekaligus memberikan kontribusi yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Ketut Suiasa.
Dalam aksi bersih-bersih ini, para peserta mengumpulkan sampah plastik dan limbah lainnya yang berserakan di sepanjang pantai. Setelah pantai kembali bersih, masing-masing perguruan unjuk kebolehan menampilkan jurus-jurus khas mereka di hadapan peserta lain dan pengunjung pantai.
Ketut menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pencak silat bisa berperan aktif di masyarakat. “Dengan satu kegiatan, kita bisa mendapatkan manfaat ganda. Silatnya jalan, silaturahminya terjaga, dan aksi sosialnya membawa kebaikan,” katanya.
Sementara itu, Ketua PERSINAS ASAD Bali, Sukarnianto, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya keberadaan Forum Silaturahmi Perguruan Pencak Silat (Forsilat) Bali Shanti, Sukarnianto menekankan manfaat besar dari forum ini, khususnya dalam membangun kerukunan antar perguruan.
“Forsilat Bali Shanti ini sangat bermanfaat untuk menciptakan kerukunan antar perguruan dan mewadahi inspirasi dari anggota perguruan. Selain itu, forum ini juga membantu mempermudah penanganan, penanggulangan, serta pencegahan terjadinya perkelahian antar perguruan yang marak akhir-akhir ini,” ujar Sukarnianto.
Ia menambahkan, Forsilat Bali Shanti tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mendorong semangat berlatih para atlet untuk berprestasi. Forum ini menghadirkan keseimbangan antara kompetisi dan aksi sosial, sehingga perguruan tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan beladiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Khusus untuk PERSINAS ASAD, forum ini menjadi wadah silaturahmi dan mencari saudara dengan perguruan lain. Ini sangat penting bagi kami,” imbuh Sukarnianto.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang merasa kehadiran perguruan pencak silat tidak hanya sebatas seni bela diri, tetapi juga memberikan dampak positif di lingkungan sosial. Forsilat Bali Shanti berencana menjadikan kegiatan semacam ini sebagai agenda rutin untuk terus membangun citra positif pencak silat di Bali.